Ika Sri Wahyuni tak bisa menahan haru ketika mendengar Edward Mayer
Napitupulu (34) melafalkan dua kalimat syahadat. Keputusan untuk memeluk
agama Islam didapat Ika dan keluarganya setelah melalui proses cukup
panjang.
Selain Ika dan Edward, satu anak mereka yaitu Anggiat Lamganda
Hasonangan Napitupulu (8) juga ikut jejak kedua orang tuanya menjadi
mualaf.
Ketiganya sudah sah menjadi muslim setelah membaca dua kalimat syahadat
di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok di Jalan Nusantara
Raya, Pancoran Mas, Depok. Proses pengislaman ketiganya dipimpin oleh
Komisi Fatwa MUI Kota Depok KH TB Iin A Dhuyaiddin sekitar pukul 09.00
WIB.
Saat datang, Ika terlihat menggunakan penutup kepala. Sedangkan Edward
dan anaknya menggunakan baju koko. Ketiganya lalu dibimbing satu per
satu ketika membacakan syahadat.
Usai menjadi mualaf, Ika mengaku lebih tenang. Begitupun dengan suami
dan anaknya. Niat untuk menjadi mualaf dikatakan Ika bukan untuk
main-main. Sebelumnya, mereka sempat diskusi panjang terlebih dahulu.
Ika bercerita, setiap mendengar suara azan terutama azan magrib di tiap
bulan puasa hatinya merasa tenang. Hal itu telah dialaminya sejak lama.
Kebetulan, rumah keluarga Ika tidak jauh dari sebuah masjid di kawasan
Cilodong, Depok.
"Ini sudah panggilan hati kami. Setiap mendengar suara azan saya tenang rasanya," kata Ika usai menjadi mualaf di Kantor MUI Depok, Kamis (25/6).
Dia menuturkan, sebelumnya sudah mempelajari mengenai Islam sedikit demi
sedikit. Misalnya belajar bagaimana melaksanakan salat lima waktu.
Setelah sah menjadi mualaf dia dan keluarganya pun berniat lebih
mendalami Islam. "Sekarang kami sudah tenang," akunya.
Sementara itu, Sekretaris MUI Kota Depok, Khairullah Akhiari menuturkan,
hal positif seperti ini patut diteladani. Di bulan penuh berkah ini
menjadi momen penting bagi Ika dan keluarga yang telah memutuskan
menjadi mualaf.
"Pengakuan mereka, selama ini merasa tidak tentram. Mereka tidak pernah
beribadah ke gereja. Jadi memutuskan memeluk agama Islam," kata Khairul.
[Merdeka]