-->

Wednesday, December 7, 2016

Wartawan MetroTV dan Kompas Minta Dilindungi saat Aksi 212, Begini Jawaban Kapolri

Wartawan MetroTV dan Kompas Minta Dilindungi saat Aksi 212, Begini Jawaban Kapolri

Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Muhammad Tito Karnavian, menganjurkan kepada para wartawan dan media massa untuk berlaku objektif dalam pemberitaan aksi bela Islam 3 yang akan digelar Jum’at (2/12/2016) nanti.

Ia menambahkan, hal itu perlu dilakukan jika tidak ingin mendapatkan penolakan peliputan dari masyarakat, khususnya umat Islam.

“Membaur dengan masyarakat, baik-baik. Tidak over acting. Syukur-syukur kalau ikut zikir juga. Insya Allah tidak akan ganggu,” ujar Tito saat konferensi pers terkait aksi bela islam 3, di gedung MUI. Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (28/11/2016).

Hal itu disampaikan Tito setelah salah satu wartawan yang mengaku mewakili rekan-rekannya yang bekerja di Kompas Tv, Metro Tv, dan Berita Satu, meminta perlindungan polisi saat aksi bela Islam nanti.

Karena menurut dia, para rekan wartawan yang bekerja di tiga media telivisi itu kerap merasa terancam saat meliput.

“Karena kami penyampai berita juga seperti Rasul, pak!” Ujar salah satu wartawan kepada Tito.

Tito sendiri mengaku, polisi siap mengamankan siapa saja. Termasuk para pewarta dan media massa. “Kita akan amankan, tapi yang paling utama adalah dari Allah,” kata dia.

Seperti diketahui sebelumnya, ketiga media massa tersebut, pernah mengalami pengusiran oleh masyarakat saat meliput beberapa kegiatan terkait umat Islam.

Sejumlah media mainstream dianggap kerap melakukan kejahatan informasi, seperti menyebarkan kebohongan, memojokkan umat Islam, menyampaikan berita yang memihak dan lain sebagainya.

Previous
Next Post »