BONTANG – Ancaman demontrasi dari Forum Masyarakat Bontang Menggugat (FMBM) dengan membawa ribuan massa ke PLN Area Bontang tak terbukti. Ternyata, hanya perwakilan FMBM yang mendatangi kantor PLN area Bontang untuk berdialog Selasa (6/10).
Hal itu diakui Ketua FMBM Andi Tawakkal. Namun, dia membantah batalnya demontrasi karena tak memiliki massa. Langkah dialog dilakukan karena cara tersebut lebih baik.
“Kalau langsung demonstrasi, maka hal itu salah juga karena kami belum pernah berdialog sebelumnya. Itu sebabnya, kami tidak lakukan itu (demonstrasi, Red). Kami memilih dialog dulu tadi siang (kemarin, Red),” kata Tawakkal kemarin.
Di dalam dilaog tersebut, dia mengatakan, pihaknya mendesak agar manajemen PLN melakukan pengumuman apabila hendak melakukan pemadaman.
“Kata mereka sudah melakukan pengumuman, tapi buktinya masyarakat tidak pernah melihat pengumuman itu. Kami mendesak agar mereka mengumumkan pemadaman di media massa, atau tempat-tempat umum. Misalnya, di masjid, atau kantor kelurahan,” tegasnya.
Dari penjelasan PLN, Andi mengatakan, proses pemeliharaan jaringan transmisi 150 kilovolt di jaringan sistem mahakam line sambutan teluk pandan akan selesai sejak kemarin. Artinya, kondisi kelistrikan akan lebih stabil.
“Janjinya pemeliharaan rampung hari ini. Kalau ternyata tuntutan kami tidak terpenuhi maka kami akan benar-benar turun bersama ribuan demonstran,” ujar Andi kembali mengancam.
Diketahui, saat menggelar konferensi pers belum lama ini, FMBM sesumbar akan membawa ribuan massa ke PLN pada Selasa (6/10) kemarin. Dasar ancaman itu adalah pemadaman yang terlalu sering tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat. Sehingga, akibat pemadaman tersebut, banyak alat-alat listrik yang rusak, serta ekonomi terganggu karena bisnis mati.
“Pelayanan dan informasi yang kurang maksimal, sehingga banyak bencana kebakaran yang disebabkan korsleting listrik. Selain itu, maraknya para kontraktor instalasi listrik PLN yang bermain harga kepada masyarakat. Itulah yang menjadi dasar dari keresahan masyarakat,” kata Tawakkal.
Dalam tuntutannya, dia mengimbau agar para pemimpin PLN Bontang diganti karena tidak menjalankan tugas dengan baik. “Kalaupun ada perbaikan dan pemadaman, tolong bisa disampaikan lewat media massa Bontang, agar semua masyarakat siap-siap,” katanya.
Tak hanya itu, Tawakkal menjelaskan, jika pihaknya menuntut agar dana corporate social responsibility (CSR) PLN diberikan sesuai sasaran dan transparan kepada masyarakat. “Kami juga menuntut agar PLN menertibkan kontraktor instalasi nakal, yang memungut biaya tidak wajar kepada masyarakat,” tegas Tawakkal.
Kala itu, FMBM mengancam, pihaknya akan menggelar long march dengan berjalan kaki. Peserta demo nantinya berkumpul di satu titik, yakni di eks arena MTQ Jalan AM Parikesit. “Titik kumpulnya di AM Parikesit,” tuturnya.
Sementara itu, Manajer PLN Area Bontang La Ode Lawati belum bisa dimintai keterangan terkait dialog dengan FMBM. Saat dihubungi melalui sambungan telepon tadi malam, La Ode tak menjawab. (Kaltim Post : hd/kri/k8)