-->

Wednesday, November 30, 2016

Bermula dari Kenalan Facebook, Hidup ABG Ini Jadi Menyedihkan

Bermula dari Kenalan Facebook, Hidup ABG Ini Jadi Menyedihkan
PANGKALAN SUSU (RIAUPOS.CO) - Betapa sedih hati seorang anak baru gede yang masih duduk di kelas II sebuah SMK di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kenalan di media sosial Facebook, menjadi awal petaka bagi hidup korban, sebut saja namanya Bunga.

Dua pria yang mengaku sebagai aparat menggilirnya di suatu kebun sawit. Sebelum melampiaskan nafsu, pelaku menganiaya dan menodong korban pakai senjata mirip pistol. Ceritanya, korban yang merupakan warga Desa Sei Siur, 2 jam sebelum kejadian, dijemput salah satu pelaku dari gang dekat rumahnya.

Kanit Reskrim Polsek Pangkalan Susu, Ipda Rinaldi Simamora menjelaskan, pemerkosaan bermula dari perkenalan Bunga dengan seorang pelaku diketahui berinisial IF, lewat Facebook. Rabu (23/11/2016) sekitar pukul 20.00 WIB, usai berkomunikasi via ponsel dan janjian bertemu, korban dijemput dari depan gang dekat rumahnya oleh IF.

Dari sana, mereka sempat jalan-jalan. Berikutnya, IF mengarahkan kendaraannya ke areal perkebunan sawit. Bunga sempat bertanya mereka mau ke mana. Namun pelaku menjawab kalau dirinya hendak menemui teman di Desa Sei Meran.

Setibanya di areal perkebunan kelapa sawit Dusun IV, Desa Sei Meran, Camelia disuruh turun dari boncengan. Saat bersamaan muncul rekan pelaku. Sembari memastikan situasi aman, mereka sempat mengobrol. Beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 22.00 WIB, IF mulai beraksi. Pakaian Bunga coba dibuka paksa. Tak terima, korban berontak dan menjerit minta tolong.

Takut ada yang mendengar, IF dengan sigap membekap mulutnya. Pun begitu korban tetap berontak. Kesal, pelaku langsung menganiayanya hingga pipinya lembam dan belakang telinga mengalami luka robek. Rekan IF bahkan belakangan mengeluarkan senjata mirip pistol lalu menodongkannya kepada korban. Bunga pun diancam bunuh jika terus berontak dan menjerit.

Ancaman tersebut akhirnya membuat korban hanya bisa pasrah ketika rekan IF melucuti pakaiannya. IF sendiri tetap memeganginya agar tidak kabur. Usai melampiaskan nafsu secara bergantian, cewek berusia 16 tahun itu ditinggalkan begitu saja. Kedua pelaku pergi dengan mengendarai sepeda motor, yang sebelumnya dipakai untuk menjemput korban.

Melihat kedua pelaku hilang di kegelapan, dengan sisa tenaganya dan terus menangis, korban mulai menyusuri areal perkebunan untuk mencari pertolongan. "Tak lama bergerak dari lokasi kejadian, korban bertemu warga sekitar. Berikutnya korban dibawa ke rumah Kepala Desa (Kades) Sei Meran bernama Jailani,” sebut Rinaldi.

Mengetahui gadis belia yang ditemukan warganya merupakan korban pemerkosaan, si Kades menghubungi polisi begitu juga orangtua korban. Didampingi orangtuanya, Bunga akhirnya membuat laporan pengaduan ke Polsek Pangkalan Susu. Oleh pihak Polsek, kasus ini selanjutnya digiring ke PPA Polres Langkat.(cr-10/ras)

Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga

Previous
Next Post »