-->

Monday, August 24, 2015

Tips Menyusui : Memaksimalkan Hasil ASI Perah - Silahkan DI Share

Pekan ASI Dunia tahun ini mengusung tema : Menyusui dan Bekerja . Mari Kita Sukseskan! #pekanasisedunia #WBW2015 . Berbagai kegiatan menarik diadakan selama Pekan ASI Dunia di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia. The Urban Mama hari Sabtu tgl 8 Agustus 2015 lalu mengadakan Seminar Breastfeeding di Jakarta. Saya membawakan materi tips & trik optimalkan hasil ASI perah yang sebenarnya tidak hanya bermanfaat bagi Mama bekerja tapi juga untuk Mama yang tidak bekerja tapi perlu memerah, baik rutin maupun tidak rutin.

Dengan menguasai manajemen laktasi yang benar, Mama bekerja tidak perlu ragu dan khawatir dapat terus memberikan ASI pada sang buah hati hingga usia 2 tahun atau lebih. 


Nah berikut ini beberapa tips & trik optimalkan hasil ASI perah yang dapat Mama coba :

1. Pahami prinsip produksi & pengeluaran ASI serta kapasitas penyimpanan ASI di dalam payudara

Sekedar mengingatkan Mama mengenai pentingnya kedua hormon yang berperan dalam proses produksi (hormon prolaktin) dan pengeluaran ASI (hormon oksitosin). Silahkan baca tulisan lama saya : http://theurbanmama.com/articles/hormon-prolaktin-dan-oksitosin.html .

Jadi tidak ada yang namanya shortcut alias jalan pintas seperti mengkonsumsi berbagai booster ASI supaya produksi ASI banyak tetapi Mama tidak memerah / menyusui & mengosongkan payudara dengan baik .

Pastikan tidak ada hal-hal yang dapat menghambat kedua hormon tersebut baik itu karena manajemen laktasi yang tidak baik (termasuk pengosongan payudara yang tidak baik), adanya penyakit / kelainan anatomi payudara termasuk riwayat trauma pada payudara, konsumsi obat-obatan tertentu termasuk beberapa jenis metoda kontrasepsi hormonal, atau juga kelelahan, stress, dll.

Selain itu besar kecilnya payudara tidak mempengaruhi produksi ASI. Tiap Mama dikaruniai kapasitas penyimpanan ASI dalam payudara yang berbeda (bahkan antar payudara pun berbeda), tetapi besar kecilnya kapasitas penyimpanan ASI tersebut tidak menjadi masalah selama bayi menyusu sesuai keinginannya atau bila Mama memerah , frekuensi memerah minimal memperhatikan besarnya kapasitas penyimpanan ASI Mama. Misalnya Mama yang dikaruniai kapasitas besar cukup memerah per 3 jam sementara yang dikaruniai kapasitas kecil perlu menambah frekuensi memerahnya. Lihat gambar di comment untuk ilustrasinya.

2. Persiapan sebelum mulai memerah

Selain practice makes perfect, persiapan juga sangat penting karena akan membantu & mempercepat terjadinya LDR.

Beberapa persiapan yang perlu Mama lakukan diantaranya :

- Siapkan hal-hal yang membantu Mama rileks seperti : foto / rekaman suara /video anak, makanan minuman favorit, lantunan musik lembut / Al Quran bagi yang beragama Islam, dll

- Jangan lupa untuk mencuci tangan dan mempersiapkan peralatan pompa & wadah ASI perah yang sudah bersih dan kering

- Duduk bersandar tegak / condong sedikit ke depan karena gravitasi membantu pengeluaran ASI

- Kompres hangat payudara menggunakan lap kecil yang direndam air hangat. Bila memerah di rumah maka pundak dan punggung juga dapat dikompres hangat.

- Pijat payudara dengan lembut, difokuskan pada area payudara yang lebih keras / ada gumpalan

3. Pasca memerah dengan alat pompa baik itu manual / elektrik, lanjutkan memijat payudara dan perah dengan tangan.

Mama sejak melahirkan perlu menguasai teknik perah dengan tangan yang berguna untuk pengosongan payudara yang lebih optimal. Selain itu, kapanpun Mama tidak dapat memerah dengan alat pompa (misalnya tidak ada aliran listrik, baterai habis, komponen pompa rusak/hilang/tidak terbawa) maka Mama tetap dapat memerah.

Dapat dilihat di gambar di comment bahwa pasca memerah dengan alat pompa dilanjutkan dengan memijat payudara lalu memerah dengan tangan dengan teknik yang baik maka hasil ASI perah yang didapat bahkan lebih banyak dari hasil perah dengan alat pompa.

Bila Mama belum menguasai teknik perah tangan yang baik, segera minta bantuan konselor menyusui.

4. Tandem Nursing Pumping (Menyusui dan memerah bersamaan dengan alat pompa) saat bersama bayi.

Mama memosisikan bayi dengan posisi Football Hold / Clutch seperti gambar di comment, dan payudara yang tidak disusui bersamaan diperah dengan alat. Teknik ini dapat menstimulasi LDR di kedua payudara dan LDR dapat terjadi lebih dari 1 x.

5. Atur Frekuensi / Jadwal Memerah

- Upayakan Mama yang tidak bersama bayi sekitar 8-10 jam perlu memerah paling tidak sebanyak 3 x saat : Ketika tiba di kantor bila jarak rumah ke kantor jauh, saat istirahat siang, saat waktu Ashar/sebelum pulang. Harap diingat Mama dengan kapasitas penyimpanan ASI dalam payudara yang kecil perlu menambah frekuensi perah. Mama sebaiknya tidak melewatkan jadwal memerah (skip pumping). Payudara yang tidak dikosongkan (tidak disusui/diperah) dalam jangka waktu 5 jam/lebih dapat menurunkan produksi ASI (no demand = no supply).

- Per sesi memerah (per payudara/tandem), seperti halnya menyusui yang efektif tidak lama, maksimal selama 25-30 menit

- Tidak melewatkan waktu memerah di dini hari saat kadar hormon prolaktin sangat tinggi (peak prolactin level)

6. Teknik Hands On Pumping / HOP (Menekan / memijat payudara saat sedang dipompa dengan alat)

Jane Morton & koleganya mempublikasikan teknik ini di Journal of Perinatology tahun 2009. Teknik HOP dapat meningkatkan hasil ASI perah hingga 48 %, selain itu dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori dari ASI perah tersebut.

Teknik ini dapat dilakukan pada 1 payudara (1 tangan memegang alat pompa, tangan yang lain yang melakukan HOP) atau melakukan HOP langsung pada kedua payudara yang diperah bersamaan, tentu Mama mengenakan hands free pumping bra. Lihat gambar di comment.

Pastikan bahwa corong pompa/flange ukurannya tepat dan nyaman, hindari corong pompa yang ukurannya terlalu kecil untuk puting & payudara Mama. Hal lain, fokuskan penekanan payudara / pemijatan payudara saat sedang memerah dengan alat di area payudara yang masih keras / ada gumpalan. Lepaskan tekanan/hentikan pijatan pasca ASI menyembur / LDR yang kedua dst. Selesai melakukan teknik HOP dilanjutkan dengan teknik no 3 (lanjutkan dengan memijat payudara dan memerah dengan tangan).

Video panduan teknik Hands On Pumping dari Stanford School of Medicine silahkan klik tautan berikut : http://newborns.stanford.edu/Breastfeeding/MaxProduction.html

Mama yang berada di kondisi Oversupply / Hiperlaktasi tidak disarankan menjalankan teknik-teknik di atas dan perlu bantuan untuk mengatasi hiperlaktasinya.

Semoga teknik-teknik di atas dapat dicoba . Terus berlatih (practice makes perfect) , konsisten, berpikiran positif dan tetap semangat
smile emoticon


Happy breastfeeding #WBW2015 #pekanASIsedunia

Thank you Mama Lerina Sinaga dan Mama Ratih Nur Aisyah atas foto kerennya:)

Note : Akan terbit di Web The Urban Mama (TUM) : http://theurbanmama.com/

Saya, Konselor Menyusui, La Leche League (LLL) International Leader, Penulis, Ibu 2 putra yang jatuh bangun menyusui kedua putra saya 8 tahun lalu tanpa ilmu tanpa dukungan merasa selalu terpanggil untuk membantu dengan segala resources yang saya ketahui & saya punya. Tidak pernah -Insya Allah- judging ini itu -silahkan cek semua tulisan saya dan bisa cek / tanya ke entah berapa banyak Ibu yang pernah saya bantu / ketemu saya. Dan satu lagi, Niat kita itu urusan kita sama Allah Ta'ala ya , gak perlu orang lain sibuk urusin
smile emoticon


Alhamdulilah salah satu peserta Seminar TUM yang lanjut Konseling sama saya laporan :

makasih banyak teh Fatimah Berliana Monika Purba tips2 dari seminar kmrn udah mulai ak praktekkan dan mulai bertambah hasil perahannya.. memang ga ada yg instan ya teh, asal mau sabar dan telaten.. dan ak seneng banget skrg udh paham teknik memerah pake tangan.. yaayy.

sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10207377573103419&set=a.1070999501093.13218.1409280466&type=1

Previous
Next Post »