Sholat merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat
Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi
Muhammad, sebagai figur pengejawantah perintah Allah.[1] Umat muslim
diperintahkan untuk mendirikan salat, karena menurut Surah Al-‘Ankabut
dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
“…dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah
(salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang
lain).”—Al-‘Ankabut 29:45
Setiap gerakan sholat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah
dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan
dengan benar, tuma’ninah serta istiqamah (konsisten dilakukan).
Makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga aspek “olah rohani”
yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau “jalinan komunikasi” antara
hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun mengandung banyak
keajaiban :
✿ SAAT TAKBIRATUL IHRAM
Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan
bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan
ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk.
Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening
(limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak
memungkinkan darah mengalir lancer ke seluruh tubuh. Saat mengangkat
kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen
menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau
dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan
persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada
saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka
dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di
lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh,
membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga .
✿ SAAT RUKU’
“Ruku’lah dengan tenang (tumaninah).” Ketika ruku’, Rasulullah SAW
meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa’ad bin
Abi Waqqash). Apa maknanya? Ruku’ yang dilakukan dengan tenang dan
maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum
tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran
darahnya. Ruku’ pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat
yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian
pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga
kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan
mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat
sujud.
Ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi
kepala lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk
menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus
vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung
sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian
tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan
otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan
bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
✿ SAAT I’TIDAL
“Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.” Apa maknanya? Saat berdiri
dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah,
sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang
tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan
berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba .
✿ SAAT SUJUD
“Selepas itu, sujudlah dengan tenang.” Apa maknanya? Bila dilakukan
dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan
oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan
pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan
pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat
diminimalisasi.
Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan
ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa
mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir
seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah,
tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi
seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
✿ DUDUK DIANTARA DUA SUJUD (awal & akhir )
“Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.” Apa maknanya?
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik
serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan
syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai
jari-jari kaki .
Iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Perbedaan terletak
pada posisi telapak kaki. pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada
pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini
mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria
sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria
(prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar,
posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki
pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut
meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
✿ SAAT SALAM
Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam
bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan
kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit
kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudang
keutamaan. Semua ini memperlihatkan bahwa sholat adalah anugerah
terindah dari ALLAH SWT bagi hamba beriman.