-->

Wednesday, December 7, 2016

Jika Pemerintah Tak Mau Dialog, Akan Ada Aksi Bela Islam Lagi

Jakarta – Ketua Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Habib Rizieq Syihab mengajak umat untuk terus mengawal kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. Jika pemerintah tak membuka dialog, maka Aksi Bela Islam akan berlanjut.

Habib Rizieq memimpin Kajian Evaluasi Aksi Bela Islam III di Markas FPI Pusat Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada Ahad (4/12). Acara tersebut dihadari oleh ratusan peserta.

Imam Besar FPI itu mengatakan Aksi Damai Bela Islam III lalu terlaksana dengan sukses. Meski sebelumnya banyak upaya penggembosan yang dilakukan terkait aksi yang juga dikenal dengan sebutan aksi 212 itu.

“Pernyataan-pernyataan begitu keras dari pemerintah seperti akan ada kerusuhan besar, ada sejumlah tokoh dibujuk untuk tidak mendukung, tapi alhamdulillah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa syarat dan ketentuan yang sudah disepakati aksi tetap berjalan,” ungkap Habib Rizieq.

Habieb Rizieq kemudian menyampaikan 10 point evaluasi pada saat aksi 212 kemarin. Salah satunya yaitu Habieb Rizieq mengajak ummat islam untuk terus mengawal proses hukum Ahok.

“Yang ingin kita sampaikan adalah kalau kita sampai ada aksi ke 1, 2, 3, 4, 5, 6 sampai seterusnya maka pemerintah harus membuka pintu dialog,” ujarnya.

“Jika pemerintah tidak mau diajak dialog dan diluruskan maka akan ada Aksi Bela Islam 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 1000 sampai nyawa ini syahid, masuk syurga,” tegas Habib Rizieq

Dia menambahkan bawa seorang muslim itu tidak akan pernah kenyang dengan kebaikan sampai dia masuk syurga. “Jadi kalau ada yang tanya aksi bela islam ini sampai kapan, jawabannya sampai kita masuk syurga” tegas Habib Rizieq, disambut dengan pekik takbir para peserta kajian.

Dalam kajian ini juga dihadiri Wakil Ketua GNPF MUI KH. Misbahul Anam dan Panglima Aki Bela Islam Munarman. Pantauan Kiblat.net di lapangan, hadir pula para peserta aksi 212 dari berbagai daerah yang masih berada di ibukota Jakarta.

Reporter: Ahmad Sutedjo
Editor: Imam S.
Sumber : KIBLAT.NET,

Previous
Next Post »